metlifedentalnow – Yogyakarta, 12 Februari 2025 – Inovasi di sektor pertanian terus berkembang dengan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas dan diversifikasi hasil panen. Salah satu terobosan terbaru datang dari Desa Bapokok, Yogyakarta, di mana para petani berhasil mengoptimalkan lahan sawah mereka untuk tidak hanya menghasilkan padi, tetapi juga belut.
Konsep ini dikenal dengan istilah “mina padi,” yaitu sistem pertanian terpadu yang memadukan budidaya tanaman padi dengan pemeliharaan ikan atau belut di sawah. Di Desa Bapokok, para petani memanfaatkan sistem ini untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan mereka1.
Menurut Ketua live casino Kelompok Tani Desa Bapokok, Surya Wijaya, budidaya belut di sawah memberikan banyak manfaat. “Belut membantu menjaga ekosistem sawah dengan memakan hama dan sisa-sisa tanaman, sehingga mengurangi kebutuhan akan pestisida. Selain itu, belut juga memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi para petani,” jelas Surya2.
Proses budidaya belut di sawah dilakukan secara alami dengan membuat parit kecil di sekitar petak sawah, yang menjadi habitat bagi belut. Setelah panen padi, belut-belut ini kemudian dapat dipanen dan dijual, menambah pendapatan petani secara substansial3.
Hasil dari penerapan sistem mina padi ini cukup menjanjikan. Dalam satu musim tanam, para petani di Desa Bapokok dapat menghasilkan hingga 200 kilogram belut per hektar, selain panen padi yang tetap maksimal. Belut yang dihasilkan juga memiliki kualitas baik dan diminati pasar lokal maupun luar daerah4.
Keberhasilan ini menarik perhatian pemerintah daerah dan lembaga pertanian lainnya, yang berencana untuk mereplikasi sistem ini di daerah lain. Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi solusi bagi petani di berbagai wilayah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan5.
Dengan memanfaatkan lahan secara lebih efisien, petani di Desa Bapokok membuktikan bahwa keberlanjutan pertanian bisa dicapai melalui inovasi dan pemanfaatan sumber daya lokal yang bijak.