metlifedentalnow.net – Kegiatan seismik yang signifikan di Taiwan, dengan magnitudo tercatat sebesar 7,4 minggu lalu, telah mengakibatkan gangguan dalam rantai pasokan semikonduktor global, yang merupakan komponen kritikal bagi industri elektronik.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pemimpin pasar dalam produksi chip semikonduktor, mengalami gangguan di beberapa fasilitas produksinya sehubungan dengan gempa tersebut. Perusahaan ini, yang bertanggung jawab atas produksi sekitar 90% dari semikonduktor paling canggih di dunia, telah mengonfirmasi keamanan stafnya dan telah melanjutkan operasional pasca-gempa.
Menurut sumber yang dilansir pada Senin, 8 April 2024, manajemen TSMC menyampaikan, “Kami mengalami kerusakan pada sejumlah peralatan di beberapa fasilitas kami, namun peralatan krusial untuk operasi tidak terpengaruh secara signifikan.”
Produk TSMC merupakan tulang punggung untuk perusahaan teknologi terdepan seperti Apple, Qualcomm, Nvidia, dan AMD, serta merupakan komponen penting untuk produk-produk di bidang kecerdasan buatan (AI).
Pengamat industri memperingatkan bahwa gangguan pada produksi TSMC dapat berdampak pada pasokan semikonduktor dalam jangka pendek. Analis menggarisbawahi urgensi diversifikasi lokasi pabrik semikonduktor untuk mengurangi risiko yang berasal dari bencana alam di wilayah rawan gempa seperti Taiwan.
Profesor David Bader dari New Jersey Institute of Technology menekankan bahwa konsentrasi produksi chip di Taiwan merupakan ‘ancaman eksistensial’, mengingat pentingnya semikonduktor dalam berbagai aspek kehidupan modern, dari otomotif hingga pertahanan militer dan aviasi.
TSMC telah menegaskan kepada stakeholders bahwa langkah-langkah penguatan sistem perlindungan gempa telah diambil pasca-gempa besar di tahun 1999. Dalam 10 jam setelah gempa terbaru, telah dikonfirmasi bahwa 70 alat produksi telah diperiksa dan hanya jalur produksi tertentu yang memerlukan waktu tambahan untuk penyesuaian.
Dihentikannya operasi produksi di TSMC diperkirakan akan mengurangi pendapatan perusahaan sebesar US$ 60 juta, atau sekitar Rp 953 miliar, untuk kuartal kedua, yang menggambarkan dampak finansial dari gangguan produksi yang terjadi sehari penuh.
Amerika Serikat telah mengambil langkah proaktif dalam mendiversifikasi rantai pasok semikonduktor dengan Undang-Undang CHIPS dan Science yang diberlakukan pada tahun 2022, dengan investasi yang direncanakan sebesar lebih dari US$ 200 miliar dalam lima tahun berikutnya.
Meskipun telah ada dorongan hukum, upaya untuk menarik pembangunan pabrik semikonduktor canggih ke AS masih menghadapi hambatan berkaitan dengan biaya dan kebutuhan tenaga kerja terampil yang tinggi.
Kejadian di Taiwan menggarisbawahi kerapuhan infrastruktur kritis global dan kebutuhan mendesak untuk merencanakan strategi produksi yang lebih resilien di tengah tantangan geografis dan ekonomi.